Propam Polres Ketapang Perketat Disiplin Internal, Sejumlah Personel Terjaring Pelanggaran
ketapangnews.web.id Kepolisian Resor Ketapang terus menegaskan komitmennya dalam menjaga profesionalisme dan citra institusi melalui penegakan disiplin internal. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah kegiatan penegakan ketertiban dan disiplin oleh Seksi Profesi dan Pengamanan. Kegiatan ini menjadi bagian dari pengawasan rutin untuk memastikan seluruh personel menjalankan tugas sesuai aturan dan standar yang berlaku.
Disiplin personel dinilai sebagai fondasi utama dalam membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Tanpa disiplin yang kuat di internal, pelaksanaan tugas pelayanan, perlindungan, dan penegakan hukum akan sulit berjalan secara optimal.
Seluruh Personel Dikumpulkan untuk Pemeriksaan
Dalam kegiatan tersebut, seluruh anggota Polres Ketapang dikumpulkan di halaman Mapolres untuk menjalani pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan terbuka, sehingga setiap personel dapat melihat langsung standar kedisiplinan yang diterapkan.
Langkah ini juga bertujuan untuk memberikan efek pembelajaran kolektif. Dengan mengumpulkan seluruh anggota, Propam ingin menegaskan bahwa disiplin bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan komitmen bersama sebagai satu kesatuan institusi.
Pemeriksaan Sikap Tampang dan Atribut Dinas
Fokus utama pemeriksaan meliputi sikap tampang dan kelengkapan atribut dinas. Aspek yang diperiksa antara lain kerapian rambut, kebersihan dan kerapian pakaian dinas, kondisi sepatu, serta kesesuaian atribut yang dikenakan dengan ketentuan yang berlaku.
Kasipropam Polres Ketapang AKP Wargo Suwarso menjelaskan bahwa dalam pemeriksaan tersebut masih ditemukan sejumlah pelanggaran disiplin. Pelanggaran yang ditemukan tergolong pelanggaran ringan, namun tetap tidak dapat diabaikan karena mencerminkan kedisiplinan dan profesionalisme personel.
Jenis Pelanggaran yang Ditemukan
Beberapa bentuk pelanggaran yang terjaring dalam pemeriksaan antara lain rambut personel yang melebihi ketentuan, sepatu dinas yang tidak disemir, serta pakaian dinas yang terlihat kusam. Selain itu, ditemukan pula beberapa ketidaksesuaian atribut yang seharusnya menjadi perhatian setiap anggota.
Meski tampak sederhana, pelanggaran semacam ini dinilai penting untuk ditindak. Penampilan personel di lapangan mencerminkan wibawa institusi dan menjadi salah satu indikator kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.
Sanksi sebagai Bentuk Pembinaan
Terhadap personel yang terbukti melanggar, Propam memberikan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran. Sanksi yang dijatuhkan bersifat pembinaan dan bertujuan untuk memberikan efek jera sekaligus perbaikan perilaku.
Propam menegaskan bahwa penegakan disiplin bukan dimaksudkan untuk menghukum semata, tetapi sebagai sarana pembinaan agar personel lebih bertanggung jawab dan profesional. Setiap anggota diharapkan mampu menjadikan sanksi tersebut sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kualitas diri.
Profesionalisme Dimulai dari Hal Kecil
AKP Wargo Suwarso menekankan bahwa profesionalisme anggota Polri dimulai dari hal-hal dasar, termasuk kerapian dan kepatuhan terhadap aturan internal. Menurutnya, jika hal-hal kecil diabaikan, maka pelanggaran yang lebih besar berpotensi terjadi.
Disiplin dalam penampilan dan sikap sehari-hari juga mencerminkan kesiapan mental personel dalam menjalankan tugas. Anggota yang disiplin di internal diharapkan mampu bersikap tegas, adil, dan profesional saat berinteraksi dengan masyarakat.
Upaya Menjaga Citra dan Kepercayaan Publik
Penegakan disiplin internal ini juga berkaitan erat dengan upaya menjaga citra kepolisian di mata publik. Masyarakat menaruh harapan besar pada institusi Polri sebagai penegak hukum dan pelindung keamanan. Oleh karena itu, setiap personel dituntut untuk menunjukkan sikap yang mencerminkan integritas dan tanggung jawab.
Melalui kegiatan seperti ini, Polres Ketapang ingin menunjukkan bahwa pengawasan terhadap anggota dilakukan secara konsisten dan tidak pandang bulu. Transparansi dan ketegasan dalam pembinaan internal menjadi bagian dari reformasi berkelanjutan di tubuh Polri.
Disiplin sebagai Budaya Organisasi
Lebih dari sekadar kegiatan rutin, penegakan disiplin diharapkan mampu membentuk budaya organisasi yang kuat. Budaya disiplin yang tertanam akan mempengaruhi cara berpikir, bersikap, dan bertindak setiap personel dalam menjalankan tugas.
Pimpinan Polres Ketapang mendorong agar setiap anggota memiliki kesadaran internal untuk mematuhi aturan, bukan hanya karena adanya pengawasan. Kesadaran inilah yang menjadi kunci terciptanya institusi yang profesional dan berintegritas.
Evaluasi Berkelanjutan dan Pengawasan Rutin
Propam Polres Ketapang menyatakan bahwa kegiatan penegakan disiplin akan terus dilakukan secara berkala. Evaluasi berkelanjutan diperlukan untuk memastikan standar kedisiplinan tetap terjaga dan tidak menurun seiring waktu.
Pengawasan rutin ini juga menjadi sarana untuk mengidentifikasi potensi permasalahan sejak dini. Dengan demikian, pembinaan dapat dilakukan lebih cepat sebelum pelanggaran berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
Harapan ke Depan
Dengan dilaksanakannya penegakan disiplin ini, Polres Ketapang berharap seluruh personel semakin menyadari pentingnya menjaga sikap, penampilan, dan perilaku sebagai anggota Polri. Disiplin internal yang kuat diyakini akan berdampak langsung pada kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Ke depan, Polres Ketapang berkomitmen untuk terus memperkuat pengawasan dan pembinaan internal sebagai bagian dari upaya membangun kepolisian yang profesional, humanis, dan dipercaya oleh masyarakat.

Cek Juga Artikel Dari Platform beritagram.web.id
