Dua Pengedar Sabu Diciduk Polisi di Pedalaman Ketapang, Penggerebekan Berawal dari Informasi Warga
ketapangnews.web.id Penangkapan dua pengedar sabu di Desa Tumbang Titi membuka kembali fakta bahwa peredaran narkoba tak hanya marak di kota besar, tetapi juga menjangkau wilayah pedalaman. Dua pria berinisial FA dan AY diringkus aparat Polsek Tumbang Titi setelah mereka diduga melakukan transaksi dan menyimpan sabu di sebuah rumah terpencil.
Kasus ini bermula dari laporan warga yang melihat aktivitas mencurigakan di sekitar pemukiman. Mereka menduga ada transaksi narkoba yang dilakukan secara berkala. Informasi tersebut kemudian diteruskan kepada kepolisian. Tim kecil langsung dibentuk untuk memastikan kebenaran laporan yang masuk. Hasil penyelidikan awal menunjukkan adanya aktivitas yang tidak wajar di sebuah rumah yang sering dikunjungi orang tak dikenal. Lokasinya cukup jauh dari pusat desa dan membuat pelaku merasa aman beroperasi di sana.
Proses Penggerebekan Berjalan Cepat
Kapolsek Tumbang Titi, IPTU Made Adyana, menjelaskan bahwa polisi bergerak setelah mendapat data pendukung dari anggota di lapangan. Tim reskrim mendatangi lokasi pada sore hari. Akses menuju rumah tidak mudah, hanya berupa jalan tanah yang melewati areal kebun warga. Kondisi ini membuat petugas harus bergerak hati-hati agar tidak memicu kecurigaan pelaku.
Setibanya di lokasi, polisi langsung melakukan penggerebekan yang disaksikan perangkat desa. Kehadiran saksi ini penting untuk memastikan proses hukum berjalan transparan. Kedua pelaku tidak sempat melarikan diri. Mereka ditemukan di dalam rumah bersama sejumlah barang bukti.
Petugas kemudian melakukan penggeledahan di beberapa titik. Di dalam lemari dan bawah meja ditemukan beberapa paket sabu yang sudah dipisahkan dalam ukuran kecil. Polisi juga menemukan alat yang digunakan untuk menakar dan membagi sabu. Temuan ini semakin menguatkan dugaan bahwa FA dan AY bukan sekadar pengguna.
Modus Operasi di Wilayah Pedalaman
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa kedua tersangka sudah cukup lama beroperasi. Mereka memanfaatkan letak desa yang terpencil untuk menghindari perhatian warga. Rumah yang digunakan sebagai tempat penyimpanan sabu diduga menjadi titik pertemuan sebelum barang diedarkan lebih luas.
Pelaku memilih jalur komunikasi tertutup. Mereka memakai aplikasi pesan pribadi untuk mengatur transaksi. Calon pembeli diminta datang ke titik tertentu lalu bertemu secara singkat. Cara tersebut dinilai aman oleh pelaku karena minim jejak dan tidak menarik perhatian banyak orang.
Namun, meningkatnya kewaspadaan warga membuat pola ini akhirnya terbongkar. Beberapa warga mengaku sering melihat orang asing datang namun tidak mengenal identitas mereka. Pola kedatangan yang berulang inilah yang membuat warga mulai curiga.
Penahanan dan Pengembangan Penyidikan
Setelah penangkapan, FA dan AY langsung dibawa ke Mapolsek Tumbang Titi untuk diperiksa lebih lanjut. Polisi mendalami asal barang, pola distribusi, hingga kemungkinan adanya jaringan yang lebih besar. Dugaan awal menunjukkan bahwa barang tidak diproduksi di Ketapang. Ada pihak lain yang memasok sabu dan memanfaatkan desa pedalaman sebagai titik transit.
Kepolisian menegaskan bahwa kedua tersangka akan dijerat dengan pasal terkait peredaran narkoba. Proses hukum akan berjalan sesuai aturan yang berlaku. Aparat juga tengah memetakan kemungkinan adanya pelaku lain yang membantu mengedarkan barang haram tersebut.
Kapolsek menegaskan bahwa upaya pemberantasan narkoba tidak hanya dilakukan melalui penangkapan. Penyidikan lanjutan menjadi langkah penting untuk memutus rantai jaringan yang mungkin lebih besar. Polisi juga berkoordinasi dengan aparat tingkat kabupaten untuk membantu proses penelusuran.
Peran Penting Warga dalam Mengungkap Kasus
Salah satu poin penting dari kasus ini adalah keberanian warga memberikan laporan. Lingkungan pedesaan biasanya memiliki ikatan sosial kuat, sehingga wajar jika warga enggan melaporkan aktivitas mencurigakan. Namun, kasus kali ini membuktikan bahwa partisipasi warga sangat berpengaruh dalam mengungkap peredaran narkoba.
Kapolsek mengimbau warga untuk terus aktif melaporkan hal-hal yang janggal. Setiap laporan akan diproses dengan tetap menjaga kerahasiaan pelapor. Pendekatan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak warga berani bersuara.
Polisi Perkuat Pengawasan Pedalaman
Kepolisian kini meningkatkan patroli dan pengawasan di wilayah pedalaman. Langkah ini diperlukan karena banyak jaringan narkoba memilih daerah jauh dari pusat kota sebagai lokasi transaksi. Kondisi geografis yang sulit dijangkau sering dimanfaatkan pelaku untuk menyembunyikan barang.
Polisi juga menyusun program penyuluhan agar warga memahami bahaya narkoba. Edukasi dilakukan melalui pertemuan warga, penyuluhan di sekolah, dan sosialisasi kepada tokoh desa. Pendekatan ini diharapkan mampu mempersempit ruang gerak pelaku di masa mendatang.
Pemberantasan narkoba tidak bisa dilakukan oleh aparat saja. Kolaborasi dengan masyarakat menjadi elemen penting untuk mencegah penyebaran narkoba ke generasi muda.
Penutup: Kasus yang Jadi Pengingat
Penangkapan FA dan AY menjadi pengingat bahwa peredaran narkoba dapat masuk ke wilayah mana pun, termasuk daerah yang jauh dari pusat kota. Kasus ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan warga dan ketegasan aparat. Dengan sinergi yang kuat, wilayah pedalaman seperti Tumbang Titi dapat terbebas dari jaringan narkotika yang merusak kehidupan masyarakat.

Cek Juga Artikel Dari Platform liburanyuk.org
