Bupati Ketapang Tegaskan Komitmen Pelestarian Budaya Tanpa Pilih Kasih
ketapangnews.web.id Pelestarian budaya kembali menjadi perhatian besar di Kabupaten Ketapang. Pemerintah daerah menegaskan bahwa setiap kelompok budaya memiliki ruang yang sama untuk berkembang. Sikap ini disampaikan langsung oleh Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, saat menghadiri pelantikan pengurus Paguyuban Jawa Kecamatan Sungai Melayu Rayak. Momentum tersebut menegaskan fokus pemerintah dalam menjaga identitas budaya masyarakat tanpa membedakan kelompok mana pun.
Alexander hadir bersama Ketua DPRD Ketapang, Achmad Sholeh. Keduanya menunjukkan dukungan nyata bagi pelestarian tradisi. Kehadiran mereka menjadi sinyal bagi masyarakat bahwa pemerintah ingin memastikan budaya lokal tetap hidup dan dihargai.
Pelantikan Paguyuban Jawa sebagai Wadah Penguatan Tradisi
Acara pelantikan berlangsung di Desa Kepuluk. Suasana penuh semangat terlihat dari antusiasme warga dan anggota paguyuban. Achmad Sholeh memimpin pelantikan sebagai Ketua Paguyuban Jawa Ketapang. Ia mengajak semua pengurus baru untuk aktif mengembangkan kegiatan budaya dan menjadikan paguyuban sebagai ruang kolaborasi.
Paguyuban Jawa memiliki peran penting dalam menjaga nilai luhur yang diwariskan leluhur. Melalui organisasi seperti ini, tradisi tetap hidup dan dapat dikenalkan kepada generasi muda. Pengurus diharapkan mampu membuat program yang menyatukan masyarakat tanpa memandang latar belakang etnis.
Alexander Wilyo Tekankan Tidak Ada Anak Emas
Dalam kesempatan tersebut, Alexander Wilyo menegaskan prinsip yang sangat penting. Ia menyatakan bahwa pemerintah daerah tidak boleh memiliki “anak emas” atau “anak tiri” dalam urusan kebudayaan. Semua paguyuban, tanpa kecuali, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan dukungan.
Prinsip ini disampaikan dengan tegas karena keberagaman budaya di Ketapang sangat kaya. Ada paguyuban Jawa, Dayak, Melayu, Madura, hingga komunitas etnis lain yang sudah lama menetap di Ketapang. Jika pemerintah hanya fokus pada satu kelompok, maka harmoni sosial bisa terganggu. Karena itulah Alexander ingin memastikan semua budaya dihormati secara setara.
Gelar Kehormatan yang Menguatkan Komitmen Budaya
Bupati Ketapang tidak datang hanya sebagai kepala daerah. Ia juga membawa latar belakang budaya yang kuat. Alexander menyandang gelar Kanjeng Raden Aryo (KRA) Darmo Nagoro dari Kraton Surakarta Hadiningrat. Gelar ini menjadi simbol kedekatannya dengan dunia budaya, khususnya budaya Jawa.
Gelar tersebut membuat pesannya semakin kuat. Ia ingin menunjukkan bahwa pelestarian budaya bukan sekadar seremonial. Ada nilai moral dan jati diri yang harus dijaga bersama. Dengan latar itu, ia berharap masyarakat semakin termotivasi untuk tetap melestarikan tradisi lokal.
Budaya sebagai Fondasi Persatuan Masyarakat
Alexander menjelaskan bahwa budaya berfungsi sebagai perekat sosial. Di dalam budaya terdapat nilai etika, tata krama, dan rasa kebersamaan. Masyarakat yang kuat secara budaya cenderung lebih kompak dan mampu hidup rukun meski berbeda latar belakang.
Paguyuban Jawa, menurutnya, harus menjadi contoh. Mereka tidak hanya menjaga tari, bahasa, atau adat Jawa. Mereka juga harus menjadi jembatan kerja sama antarwarga. Paguyuban budaya dapat menjadi ruang diskusi, ruang kreativitas, hingga ruang pendidikan bagi masyarakat.
Peran Pemerintah dalam Mendukung Kegiatan Budaya
Pemerintah Kabupaten Ketapang siap memberikan dukungan terhadap seluruh kegiatan budaya. Alexander menegaskan bahwa pemerintah membutuhkan sinergi dengan paguyuban dan tokoh adat. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam menjaga identitas budaya.
Ia mendorong seluruh kelompok budaya untuk menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat. Mulai dari pertunjukan seni, pelatihan budaya, festival tradisi, hingga kegiatan sosial berbasis nilai adat. Semua kegiatan tersebut dapat memperkuat karakter masyarakat.
Apresiasi Masyarakat untuk Kehadiran Pemerintah
Warga Desa Kepuluk mengapresiasi kehadiran pemerintah daerah. Mereka merasa diperhatikan dan didukung dalam menjaga adat budaya. Banyak warga yang menilai bahwa langkah pemerintah ini membuat mereka lebih bersemangat menggelar kegiatan budaya.
Masyarakat berharap dukungan ini terus berlanjut. Mereka ingin ada lebih banyak program budaya yang diadakan secara rutin. Dengan begitu, generasi muda dapat mengenal identitas mereka sejak dini.
Harmoni Budaya Menjadi Tujuan Utama
Pelestarian budaya bukan hanya tentang menjaga tradisi lama. Budaya adalah jembatan yang menyatukan masyarakat. Pemerintah menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan yang harus dijaga.
Dengan prinsip tanpa pilih kasih, Alexander ingin memastikan semua kelompok budaya dapat tumbuh bersama. Ia ingin Ketapang menjadi daerah yang harmonis, berkarakter kuat, dan tetap setia pada nilai leluhur.

Cek Juga Artikel Dari Platform jelajahhijau.com
