Kesigapan Petugas Lapas Ketapang Gagalkan Penyelundupan Sabu
Komitmen Tegas Berantas Narkoba di Lingkungan Pemasyarakatan
Upaya pemberantasan narkotika di lingkungan lembaga pemasyarakatan kembali membuahkan hasil positif. Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Ketapang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu yang disamarkan melalui makanan titipan pengunjung kepada salah satu warga binaan. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen jajaran pemasyarakatan Kalimantan Barat dalam menjaga lapas tetap bersih dari peredaran narkoba.
Keberhasilan tersebut mendapat apresiasi langsung dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Barat, yang menilai kesigapan petugas sebagai bentuk integritas dan profesionalisme aparatur negara dalam menjalankan tugas pengamanan, khususnya menjelang momentum rawan seperti perayaan Natal dan Tahun Baru.
Kecurigaan Petugas Jadi Kunci Pengungkapan
Penggagalan penyelundupan sabu ini berawal dari kejelian Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP), Gerry Tri Aryadi, yang mencurigai gerak-gerik seorang pengunjung perempuan saat hendak melakukan kunjungan ke Blok B. Sikap tidak biasa dan gestur yang mencurigakan memicu kewaspadaan petugas untuk melakukan pemeriksaan lebih ketat terhadap barang titipan yang dibawa.
Langkah tersebut menjadi titik awal terbongkarnya upaya penyelundupan narkotika. Bersama jajaran pengamanan, KPLP langsung melakukan pengawasan intensif dan pemeriksaan menyeluruh sesuai prosedur keamanan lapas.
Sabu Disembunyikan dalam Nasi Bungkus
Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya satu paket plastik berwarna putih berisi serbuk putih yang diduga kuat merupakan narkotika jenis sabu. Barang terlarang tersebut disembunyikan di dalam nasi bungkus yang dititipkan untuk salah satu warga binaan.
Modus penyelundupan melalui makanan titipan bukanlah hal baru, namun tetap menjadi tantangan serius bagi petugas lapas. Pelaku kerap memanfaatkan celah emosional dan kepercayaan dalam sistem kunjungan untuk menyelundupkan barang terlarang. Oleh karena itu, kewaspadaan petugas menjadi faktor penentu keberhasilan pencegahan.
Koordinasi Cepat dengan Kepolisian
Menindaklanjuti temuan tersebut, Kepala Lapas Ketapang Jonson Manurung segera melakukan koordinasi dengan Kepolisian Resor Ketapang guna proses hukum lebih lanjut. Barang bukti serta pengunjung yang diduga terlibat langsung diamankan untuk kepentingan penyelidikan.
“Tidak ada ruang bagi narkotika di dalam lapas. Temuan ini adalah bukti keseriusan kami dalam menjaga keamanan dan ketertiban serta memastikan proses pembinaan warga binaan berjalan optimal,” tegas Jonson.
Koordinasi lintas aparat penegak hukum ini dinilai penting untuk memastikan setiap pelanggaran ditindak sesuai hukum yang berlaku, sekaligus memberikan efek jera bagi pelaku.
Apresiasi Kanwil Ditjenpas Kalbar
Kepala Kanwil Ditjenpas Kalimantan Barat, Jayanta, memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja petugas Lapas Ketapang. Menurutnya, keberhasilan ini mencerminkan komitmen dan integritas jajaran pemasyarakatan dalam mewujudkan lapas yang bersih dari narkoba.
“Kesigapan petugas patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa pengawasan berjalan efektif. Saya minta seluruh jajaran terus meningkatkan kewaspadaan, terlebih menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Jayanta.
Ia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam pengamanan, mengingat periode akhir tahun kerap dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencoba menyelundupkan barang terlarang ke dalam lapas.
Implementasi Program Aksi Nasional
Keberhasilan ini merupakan implementasi nyata dari 15 Program Aksi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya poin keenam yang menekankan pemberantasan peredaran narkoba dan penipuan dengan berbagai modus di dalam lapas dan rumah tahanan.
Program tersebut menuntut penguatan sistem pengamanan, peningkatan kapasitas petugas, serta sinergi yang erat dengan aparat penegak hukum lainnya. Lapas Ketapang dinilai telah menjalankan mandat tersebut secara konkret di lapangan.
Pengawasan Ketat Jadi Prioritas Ke Depan
Ke depan, Lapas Ketapang berkomitmen untuk terus memperketat pemeriksaan barang titipan dan kunjungan. Pemeriksaan akan dilakukan lebih detail dengan pendekatan berbasis risiko, tanpa mengesampingkan hak warga binaan untuk menerima kunjungan keluarga sesuai ketentuan.
Selain itu, sinergi dengan aparat penegak hukum akan terus diperkuat guna mencegah peredaran narkotika dari hulu ke hilir. Edukasi kepada warga binaan dan pengunjung juga akan ditingkatkan agar mereka memahami konsekuensi hukum dari setiap pelanggaran.
Menjaga Lapas Tetap Aman dan Bermartabat
Kasus ini menjadi pengingat bahwa peredaran narkotika masih menjadi ancaman serius, termasuk di lingkungan pemasyarakatan. Namun, dengan kewaspadaan, integritas, dan kerja sama lintas sektor, upaya penyelundupan dapat dicegah sejak dini.
Keberhasilan petugas Lapas Ketapang tidak hanya menjaga keamanan internal, tetapi juga melindungi proses pembinaan warga binaan agar tetap berjalan sesuai tujuan pemasyarakatan. Dengan langkah-langkah preventif yang berkelanjutan, lingkungan lapas diharapkan semakin aman, tertib, dan bermartabat.
Baca Juga : Mayat Pria Tanpa Identitas Gegerkan Pantai Kendawangan
Jangan Lewatkan Info Penting Dari : indosiar

