Sejarah Tugu Ale-Ale di Ketapang: Ikon Kebanggaan Kota di Kalimantan Barat
Pendahuluan
ketapangnews.web.id – Kabupaten Ketapang di Kalimantan Barat dikenal dengan kekayaan alam, budaya, dan kulinernya. Salah satu ikon kebanggaan kota ini adalah Tugu Ale-Ale, monumen unik yang berdiri megah di pusat kota. Tugu ini bukan sekadar bangunan biasa, tetapi memiliki sejarah, makna, dan filosofi yang erat kaitannya dengan identitas masyarakat Ketapang.
Asal Usul Tugu Ale-Ale
Tugu Ale-Ale dibangun sebagai simbol penghormatan terhadap kuliner khas Ketapang, yaitu ale-ale, sejenis kerang yang banyak ditemukan di perairan sekitar Ketapang. Ale-ale menjadi salah satu makanan favorit masyarakat lokal dan juga daya tarik wisata kuliner bagi para pelancong.
Pemerintah Kabupaten Ketapang memutuskan untuk membangun tugu ini sebagai bentuk penghargaan sekaligus promosi wisata kuliner daerah. Proyek pembangunan tugu ini selesai pada awal dekade 2000-an dan langsung menjadi ikon baru kota Ketapang.
Desain dan Arsitektur Tugu Ale-Ale
Tugu Ale-Ale memiliki desain yang unik dan sarat makna. Bentuknya menyerupai kerang besar yang terbuka, melambangkan kekayaan laut Ketapang yang menjadi sumber penghidupan masyarakat. Warna tugu dipilih untuk mencerminkan keindahan alam dan hasil laut yang melimpah.
Di malam hari, tugu ini semakin memikat dengan lampu hias yang mempercantik tampilannya. Tidak sedikit wisatawan yang mengabadikan momen di sekitar tugu ini karena keindahannya yang ikonik.
Makna Filosofis
Tugu ini tidak hanya berdiri sebagai dekorasi kota. Ale-ale, yang menjadi inspirasi utama, memiliki makna mendalam bagi masyarakat Ketapang. Kerang ini melambangkan keberlimpahan, persaudaraan, dan kebersamaan, karena sering disajikan dalam berbagai acara keluarga dan perayaan adat.
Dengan adanya tugu ini, masyarakat Ketapang diingatkan untuk selalu menjaga kekayaan laut dan melestarikan budaya kuliner yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Peran Tugu Ale-Ale dalam Pariwisata
Sejak diresmikan, Tugu Ale-Ale menjadi salah satu spot wisata populer di Ketapang. Letaknya yang strategis di pusat kota membuatnya mudah diakses oleh wisatawan.
Banyak turis yang menjadikan tugu ini sebagai latar foto ketika berkunjung ke Ketapang. Di sekitar tugu juga terdapat berbagai pedagang kuliner lokal, termasuk hidangan ale-ale segar, sehingga pengunjung dapat menikmati kuliner sambil bersantai menikmati suasana kota.
Kegiatan di Sekitar Tugu
Area sekitar Tugu Ale-Ale kerap digunakan untuk berbagai kegiatan, mulai dari festival budaya, pameran UMKM, hingga pertunjukan musik lokal. Keberadaan tugu ini tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga menghidupkan perekonomian masyarakat setempat, khususnya pelaku usaha kecil.
Pesan Pelestarian Lingkungan
Selain menjadi ikon budaya, Tugu Ale-Ale juga mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian laut dan sungai di Ketapang. Hasil laut, termasuk ale-ale, merupakan aset berharga yang harus dijaga agar dapat dinikmati generasi mendatang.
Program edukasi dan kampanye lingkungan kerap digelar di area ini, menjadikannya pusat edukasi informal yang menghubungkan budaya dan kelestarian alam.
Kesimpulan
Tugu Ale-Ale di Ketapang bukan hanya sekadar monumen, tetapi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat. Dari bentuknya yang unik, sejarah pembangunannya, hingga makna filosofisnya, tugu ini merepresentasikan hubungan erat antara masyarakat Ketapang dengan kekayaan lautnya.
Jika Anda berkunjung ke Ketapang, jangan lewatkan kesempatan untuk singgah di Tugu Ale-Ale. Abadikan momen Anda di ikon kota ini sambil menikmati kuliner khas daerah yang lezat dan tak terlupakan.
Artikel keren seputar kalbar ada di kalbarnews.web.id
