Bupati Ketapang Turun Langsung Ambil Rapor Anak, Pesan Kuat Peran Ayah dalam Pendidikan Keluarga
ketapangnews.web.id Peran orang tua dalam pendidikan anak kembali mendapat sorotan setelah Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, terlihat ikut mengantre bersama para orang tua lain untuk mengambil rapor anaknya di sebuah sekolah dasar negeri di wilayah Delta Pawan. Momen ini sederhana, tetapi sarat makna. Di tengah kesibukan sebagai kepala daerah, ia memilih hadir sebagai seorang ayah yang menjalankan tanggung jawabnya secara langsung.
Kehadiran tersebut bukan sekadar simbolis. Ia datang tanpa perlakuan khusus dan mengikuti alur yang sama seperti orang tua lainnya. Sikap ini mencerminkan pesan kuat bahwa pendidikan anak bukan hanya urusan ibu atau sekolah, melainkan tanggung jawab bersama dalam keluarga. Keteladanan ini juga memperlihatkan bahwa jabatan publik tidak menghalangi seseorang untuk tetap menjalankan peran dasar sebagai orang tua.
Makna Program GEMAR dalam Kehidupan Nyata
Langkah tersebut sejalan dengan semangat Gerakan Ayah Mengambil Rapor atau GEMAR. Program ini bertujuan mendorong keterlibatan aktif ayah dalam proses pendidikan anak, khususnya dalam momen evaluasi hasil belajar. Selama ini, peran ayah kerap dipersepsikan sebatas pencari nafkah, sementara urusan sekolah lebih banyak diserahkan kepada ibu.
Melalui GEMAR, paradigma itu ingin diubah. Kehadiran ayah saat pengambilan rapor bukan hanya tentang melihat angka dan nilai akademik. Lebih dari itu, momen tersebut menjadi ruang dialog antara orang tua, anak, dan guru. Ayah dapat memahami perkembangan anak secara utuh, mulai dari capaian akademik hingga sikap dan perilaku di lingkungan sekolah.
Bukan sebagai Pejabat, tetapi sebagai Ayah
Dalam keterangannya, Alexander Wilyo menegaskan bahwa kedatangannya ke sekolah dilakukan murni sebagai orang tua. Ia ingin memastikan bahwa perkembangan pendidikan anaknya berjalan sesuai arah yang diharapkan. Pernyataan ini mengandung pesan penting bahwa pendidikan karakter dimulai dari rumah, bukan hanya dari kebijakan atau program pemerintah.
Sikap tersebut juga menjadi refleksi bahwa pemimpin daerah memiliki peran ganda. Di satu sisi, ia bertanggung jawab terhadap kebijakan publik. Di sisi lain, ia tetap memikul tanggung jawab moral terhadap keluarganya sendiri. Ketika kedua peran ini berjalan seimbang, nilai-nilai kepemimpinan yang humanis dapat tercermin secara nyata.
Dampak Psikologis bagi Anak
Kehadiran ayah dalam momen penting seperti pengambilan rapor memiliki dampak psikologis yang signifikan bagi anak. Anak akan merasa diperhatikan dan dihargai. Perasaan ini dapat meningkatkan kepercayaan diri serta motivasi belajar. Anak juga akan memahami bahwa usaha dan proses belajarnya mendapat perhatian langsung dari kedua orang tuanya.
Lebih jauh, keterlibatan ayah membantu membangun komunikasi yang lebih terbuka dalam keluarga. Anak merasa memiliki ruang untuk bercerita tentang kesulitan maupun keberhasilannya di sekolah. Hubungan emosional yang kuat ini menjadi fondasi penting dalam pembentukan karakter dan ketahanan mental anak di masa depan.
Pesan Sosial bagi Masyarakat Ketapang
Aksi tersebut mendapat respons positif dari masyarakat. Banyak orang tua menilai langkah ini sebagai contoh konkret yang mudah ditiru. Tanpa perlu kampanye besar, satu tindakan sederhana justru mampu menyampaikan pesan yang kuat. Bahwa pendidikan anak tidak mengenal status sosial, jabatan, atau kesibukan.
Bagi masyarakat Ketapang, momen ini menjadi pengingat bahwa keterlibatan orang tua adalah kunci keberhasilan pendidikan. Sekolah memang berperan sebagai lembaga formal, tetapi dukungan keluarga tetap menjadi faktor penentu. Ketika orang tua hadir secara aktif, proses pendidikan akan berjalan lebih seimbang dan berkelanjutan.
Pendidikan Karakter Dimulai dari Rumah
Program GEMAR menekankan bahwa pendidikan tidak hanya soal nilai akademik. Karakter, disiplin, dan tanggung jawab tumbuh dari interaksi sehari-hari di rumah. Ketika ayah terlibat, anak belajar tentang komitmen, keteladanan, dan tanggung jawab secara langsung.
Keterlibatan ini juga mengajarkan bahwa keberhasilan bukan semata hasil akhir, melainkan proses yang dijalani dengan konsisten. Anak melihat bagaimana orang tuanya menghargai proses belajar, bukan hanya hasil. Nilai ini sangat penting untuk membentuk pola pikir yang sehat dan tidak mudah menyerah.
Peran Pemerintah dalam Mendorong Budaya Positif
Dukungan kepala daerah terhadap GEMAR menunjukkan bahwa pemerintah dapat berperan sebagai fasilitator nilai-nilai keluarga. Kebijakan dan program akan lebih efektif jika didukung oleh contoh nyata dari para pemimpinnya. Ketika pemimpin turun langsung, pesan yang disampaikan menjadi lebih mudah diterima masyarakat.
Langkah ini juga membuka ruang kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah daerah. Pendidikan tidak lagi dipandang sebagai sektor yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari pembangunan sumber daya manusia secara menyeluruh.
Inspirasi bagi Ayah di Berbagai Lapisan
Apa yang dilakukan Bupati Ketapang bisa menjadi inspirasi bagi para ayah di berbagai lapisan masyarakat. Kesibukan pekerjaan sering dijadikan alasan untuk absen dari urusan sekolah anak. Padahal, kehadiran ayah tidak selalu membutuhkan waktu lama, tetapi konsistensi dan kepedulian.
Dengan meluangkan waktu pada momen-momen penting, ayah dapat memberi dampak besar bagi perkembangan anak. GEMAR hadir sebagai pengingat bahwa peran ayah bukan sekadar pendukung, tetapi bagian utama dari perjalanan pendidikan anak.
Langkah Kecil dengan Dampak Jangka Panjang
Mengambil rapor mungkin terlihat sebagai aktivitas rutin. Namun, ketika dilakukan dengan kesadaran dan niat yang tepat, langkah kecil ini memiliki dampak jangka panjang. Anak belajar tentang perhatian, tanggung jawab, dan pentingnya pendidikan sejak dini.
Teladan yang ditunjukkan Alexander Wilyo memperlihatkan bahwa perubahan besar sering kali dimulai dari tindakan sederhana. Dari antrean rapor di sekolah dasar, lahir pesan kuat tentang keluarga, pendidikan, dan masa depan generasi Ketapang.

Cek Juga Artikel Dari Platform beritabumi.web.id
