Pemkab Ketapang Tambah Modal Bank Kalbar Rp7,5 Miliar
Penguatan Modal Bank Daerah untuk Pembangunan
Pemkab Ketapang kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat perekonomian daerah. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penambahan penyertaan modal kepada Bank Kalbar sebesar Rp7,5 miliar. Keputusan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank Kalbar yang digelar pada Rabu, 17 Desember 2025.
Penambahan modal tersebut menjadi bagian dari strategi jangka menengah pemerintah daerah. Tujuannya adalah memperkuat struktur permodalan bank daerah agar lebih sehat, stabil, dan mampu berperan optimal dalam pembiayaan pembangunan. Bank Kalbar dipandang sebagai mitra strategis yang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Bupati Ketapang Alexander Wilyo menyampaikan bahwa kebijakan ini bukan sekadar investasi keuangan. Langkah ini juga merupakan investasi sosial dan ekonomi bagi masyarakat Ketapang. Dengan permodalan yang kuat, Bank Kalbar diharapkan mampu meningkatkan kapasitas pembiayaan pada sektor-sektor produktif.
Peran Strategis Bank Kalbar bagi Daerah
Bank Kalbar selama ini menjadi tulang punggung layanan keuangan daerah. Bank ini tidak hanya melayani transaksi pemerintah daerah, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Mulai dari pembiayaan usaha mikro hingga dukungan terhadap proyek pembangunan daerah.
Menurut Bupati Alexander, penguatan modal ini akan mendorong Bank Kalbar lebih adaptif menghadapi tantangan ekonomi. Dunia perbankan terus berubah. Persaingan semakin ketat. Oleh karena itu, bank daerah perlu didukung agar mampu bersaing dengan bank nasional maupun swasta.
“Bank Kalbar harus semakin sehat, profesional, dan berdaya saing,” ujar Alexander. Ia menekankan bahwa bank daerah harus hadir sebagai solusi, bukan hanya sebagai lembaga keuangan administratif.
Dengan modal yang lebih kuat, Bank Kalbar diharapkan mampu memperluas jangkauan layanan. Bank juga diharapkan meningkatkan kualitas produk pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Ketapang.
Dorong Pembiayaan UMKM dan Sektor Produktif
Salah satu fokus utama dari penambahan penyertaan modal ini adalah penguatan pembiayaan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM dinilai sebagai tulang punggung perekonomian daerah. Sektor ini menyerap tenaga kerja dan menjadi sumber penghidupan ribuan keluarga di Ketapang.
Bupati Alexander menyampaikan bahwa Bank Kalbar harus lebih aktif menyalurkan kredit produktif. Pembiayaan tidak hanya difokuskan pada konsumsi, tetapi diarahkan pada usaha yang menciptakan nilai tambah.
“Pembiayaan UMKM harus menjadi prioritas,” tegasnya. Ia berharap Bank Kalbar mampu menjangkau pelaku usaha kecil di wilayah perkotaan hingga pedesaan.
Dengan dukungan modal yang memadai, Bank Kalbar diharapkan dapat memberikan skema pembiayaan yang lebih fleksibel. Bunga yang kompetitif dan proses yang sederhana menjadi kunci agar UMKM dapat berkembang.
Agenda Strategis dalam RUPS-LB 2025
Selain penambahan penyertaan modal, RUPS-LB Bank Kalbar Tahun 2025 juga membahas sejumlah agenda strategis lainnya. Salah satunya adalah persetujuan Laporan Rencana Aksi Pemulihan atau Recovery Plan. Dokumen ini menjadi panduan penting bagi bank dalam menjaga ketahanan menghadapi risiko ekonomi.
RUPS-LB juga membahas perubahan struktur organisasi. Penataan ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kerja dan pengambilan keputusan. Tata kelola yang baik menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan bank daerah.
Agenda lainnya adalah penetapan Dewan Pengawas Syariah. Langkah ini menunjukkan komitmen Bank Kalbar dalam mengembangkan layanan perbankan syariah. Layanan ini diharapkan dapat menjangkau segmen masyarakat yang lebih luas.
Semua keputusan dalam RUPS-LB diarahkan untuk memperkuat kinerja bank. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan kontribusi Bank Kalbar terhadap pembangunan daerah.
Sinergi Pemda dan Bank Daerah
Alexander Wilyo menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan Bank Kalbar. Hubungan ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga strategis. Bank Kalbar diharapkan menjadi mitra aktif dalam mewujudkan visi pembangunan Ketapang.
Menurutnya, sinergi yang kuat akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Manfaat pembangunan harus dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Bank daerah memiliki peran penting dalam memastikan hal tersebut.
“Bank Kalbar adalah instrumen strategis pembangunan,” ujar Alexander. Ia menilai bahwa keberhasilan pembangunan daerah tidak bisa dilepaskan dari dukungan lembaga keuangan yang kuat dan terpercaya.
Dukungan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Penambahan modal Rp7,5 miliar ini juga sejalan dengan visi pembangunan Kabupaten Ketapang. Pemerintah daerah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mandiri, dan berkeadilan.
Dengan permodalan yang kuat, Bank Kalbar diharapkan mampu mendukung pembiayaan infrastruktur, sektor pertanian, perikanan, dan industri kreatif. Semua sektor ini memiliki peran penting dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.
RUPS-LB Bank Kalbar 2025 turut dihadiri Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan. Hadir pula para bupati dan wali kota se-Kalimantan Barat, serta jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kalbar. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan kuatnya dukungan terhadap penguatan bank daerah.
Optimisme Ekonomi Ketapang ke Depan
Dengan langkah strategis ini, Pemerintah Kabupaten Ketapang menunjukkan keseriusannya dalam membangun fondasi ekonomi yang kuat. Penambahan penyertaan modal bukan hanya soal angka, tetapi tentang keberpihakan pada pembangunan jangka panjang.
Bank Kalbar diharapkan terus bertransformasi. Bank harus adaptif, inovatif, dan dekat dengan masyarakat. Dukungan pemerintah daerah menjadi modal penting untuk mewujudkan hal tersebut.
Ke depan, sinergi yang solid antara Pemkab Ketapang dan Bank Kalbar diharapkan mampu menciptakan ekonomi daerah yang tangguh. Pertumbuhan yang inklusif dan berkeadilan menjadi tujuan bersama, demi kesejahteraan masyarakat Ketapang secara berkelanjutan.
Baca Juga : Sekda Ketapang Ikuti Pembahasan RAPBD 2026 di DPRD
Jangan Lewatkan Info Penting Dari : pontianaknews

