Aparatur Desa di Ketapang Antusias Ikuti Pelatihan Jurnalistik Garapan KBM
ketapangnews.web.id Antusiasme aparatur desa di Kabupaten Ketapang terlihat luar biasa saat mengikuti Pelatihan Jurnalistik Aparatur Desa (PJAD) yang digagas oleh Kampung Borneo Multimedia (KBM).
Pelatihan ini menjadi wadah penting bagi para perangkat desa untuk belajar menyampaikan informasi publik secara profesional dan bertanggung jawab.
Kegiatan yang berlangsung di aula pemerintah daerah ini dihadiri puluhan peserta dari berbagai kecamatan di Ketapang.
Para peserta tampak bersemangat mengikuti setiap sesi pelatihan yang dipandu oleh narasumber berpengalaman dari dunia jurnalistik dan komunikasi publik.
“Pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk membentuk aparatur desa yang mampu menulis dan menyampaikan informasi dengan gaya jurnalistik yang baik,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Repalianto, dalam sambutannya.
Ia hadir mewakili Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, untuk membuka kegiatan secara resmi.
Menurutnya, kemampuan komunikasi publik menjadi hal yang sangat penting di era digital saat ini.
Tujuan Pelatihan PJAD
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan informasi publik, penulisan berita, dan dokumentasi kegiatan pemerintahan desa.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat peran desa sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Ketapang dalam sambutannya menjelaskan, aparatur desa kini dituntut untuk transparan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.
Penyebaran berita yang akurat dari tingkat desa sangat penting agar masyarakat mengetahui program dan hasil pembangunan di wilayahnya masing-masing.
“Aparatur desa bukan hanya pelaksana administrasi, tetapi juga komunikator publik. Mereka harus mampu menulis dan mengelola konten yang membangun kepercayaan masyarakat,” jelasnya.
Peran Kampung Borneo Multimedia
Sebagai penyelenggara kegiatan, Kampung Borneo Multimedia (KBM) memiliki visi untuk membangun ekosistem literasi digital di Kalimantan Barat.
KBM telah aktif mengadakan berbagai program pelatihan jurnalistik, publik speaking, serta manajemen media sosial bagi aparat pemerintahan dan komunitas masyarakat.
Direktur KBM, Naufal Hadi, mengatakan pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen lembaganya dalam mendukung transformasi digital pemerintahan di tingkat desa.
“Kami ingin membantu aparatur desa agar lebih melek informasi dan mampu membuat berita yang berkualitas, bukan sekadar laporan kegiatan,” ungkap Naufal.
Dalam pelatihan ini, peserta diperkenalkan pada dasar-dasar jurnalistik, seperti teknik menulis berita, membuat siaran pers, serta cara mengelola media informasi desa.
Selain teori, para peserta juga mendapat pelatihan praktik menulis langsung di lapangan dengan bimbingan mentor profesional.
Peserta Antusias Mengikuti Setiap Sesi
Sejak pagi, para aparatur desa sudah memenuhi ruang pelatihan dengan semangat tinggi.
Beberapa di antara mereka mengaku baru pertama kali mendapatkan pelatihan tentang dunia jurnalistik dan pengelolaan media informasi.
Salah satu peserta, Lina, perangkat desa dari Kecamatan Sungai Melayu, mengatakan bahwa pelatihan ini sangat membuka wawasan.
Menurutnya, selama ini banyak desa yang kesulitan menyampaikan informasi kegiatan karena keterbatasan kemampuan menulis.
“Kami sering diminta membuat laporan kegiatan, tapi tidak tahu bagaimana cara menulisnya agar enak dibaca. Lewat pelatihan ini kami belajar langsung dari praktisi,” katanya.
Selain mendapatkan materi jurnalistik, peserta juga diajarkan bagaimana mengelola website desa, menulis artikel berita, serta menggunakan media sosial secara bijak untuk menyebarkan informasi publik.
Dukungan Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Ketapang memberikan dukungan penuh terhadap program yang digagas KBM ini.
Sekda Repalianto mengatakan pelatihan seperti PJAD sangat dibutuhkan agar desa bisa lebih mandiri dalam menyebarkan informasi.
“Dengan kemampuan menulis dan berkomunikasi yang baik, aparatur desa akan mampu menyampaikan capaian pembangunan kepada masyarakat secara transparan,” ujarnya.
Ia juga berharap hasil pelatihan ini tidak berhenti pada kegiatan seremonial saja.
Para peserta diminta untuk segera mempraktikkan ilmu yang didapat dengan membangun kanal informasi di masing-masing desa.
Repalianto menegaskan bahwa kemampuan jurnalistik juga berperan penting dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang terbuka, akuntabel, dan partisipatif.
Harapan KBM: Desa Bisa Mandiri Informasi
Direktur KBM, Naufal Hadi, menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendampingi desa-desa di Ketapang hingga benar-benar mampu mengelola medianya sendiri.
Melalui kerja sama dengan Diskominfo dan pemerintah kabupaten, KBM akan menyediakan platform pelatihan berkelanjutan berbasis digital.
“Kami ingin setiap desa punya media informasi yang aktif. Minimal ada website atau kanal berita yang dikelola langsung oleh aparatur desa,” jelasnya.
Ia menilai desa memiliki banyak potensi dan cerita inspiratif yang belum terekspos dengan baik.
Dengan kemampuan jurnalistik, potensi tersebut bisa disampaikan ke publik, sekaligus menarik perhatian pihak luar untuk ikut mendukung pembangunan di pedesaan.
Manfaat Langsung bagi Desa
Pelatihan jurnalistik ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas komunikasi antara pemerintah desa dan masyarakat.
Selain untuk menyampaikan informasi, kemampuan menulis juga bisa membantu aparatur desa dalam mempromosikan potensi lokal, seperti wisata desa, produk UMKM, dan kegiatan budaya.
Peserta juga diajarkan pentingnya etika jurnalistik dan verifikasi informasi agar terhindar dari penyebaran berita palsu.
Dengan demikian, desa dapat menjadi sumber informasi yang kredibel dan dipercaya oleh warganya sendiri.
“Kami ingin desa bukan hanya jadi objek berita, tapi juga subjek yang mampu bercerita tentang dirinya secara positif,” kata salah satu mentor KBM.
Kesimpulan
Pelatihan Jurnalistik Aparatur Desa (PJAD) yang diselenggarakan Kampung Borneo Multimedia menjadi langkah nyata dalam membangun budaya literasi digital di tingkat desa.
Antusiasme peserta menunjukkan tingginya semangat aparatur Ketapang untuk belajar dan berkembang di era keterbukaan informasi.
Dengan dukungan pemerintah daerah, kegiatan ini diharapkan melahirkan aparatur desa yang tidak hanya mahir dalam administrasi, tetapi juga piawai dalam komunikasi publik dan pengelolaan informasi.
Melalui kegiatan seperti ini, desa-desa di Ketapang berpotensi menjadi pusat informasi yang inspiratif, profesional, dan berdaya saing di masa depan.

Cek Juga Artikel Dari Platform pontianaknews.web.id
