Inflasi Kalbar Agustus 2025 Tercatat 2,13 Persen, Ketapang Tertinggi
Inflasi Kalbar Masih Terkendali
ketapangnews.web.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat merilis data inflasi Agustus 2025. Tercatat inflasi secara year on year (y-on-y) mencapai 2,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,94. Angka ini menunjukkan bahwa inflasi Kalbar masih dalam kondisi terkendali meski ada fluktuasi harga di beberapa kelompok pengeluaran.
Kepala BPS Kalbar, Muhammad Saichudin, menjelaskan inflasi dipengaruhi oleh kenaikan harga di delapan kelompok pengeluaran utama.
Inflasi Tertinggi di Ketapang
Secara spasial, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Ketapang dengan laju 2,71 persen dan IHK 109,49. Sementara itu, Kota Pontianak mencatat inflasi terendah, yaitu 1,83 persen dengan IHK 107,09.
Saichudin menambahkan bahwa perbedaan ini dipengaruhi variasi pola konsumsi dan pergerakan harga di masing-masing daerah.
Kelompok Penyumbang Inflasi
Berdasarkan rilis resmi BPS, kenaikan indeks harga terjadi pada delapan kelompok pengeluaran, yaitu:
- Makanan, minuman, dan tembakau: naik 4,19 persen
- Pakaian dan alas kaki: naik 1,51 persen
- Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga: naik 0,26 persen
- Kesehatan: naik 0,97 persen
- Transportasi: naik 0,32 persen
- Pendidikan: naik 4,67 persen
- Penyediaan makanan/minuman atau restoran: naik 1,23 persen
- Perawatan pribadi dan jasa lainnya: naik 3,57 persen
Namun, ada juga kelompok yang justru mengalami penurunan indeks harga, yaitu:
- Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rumah tangga: turun 0,52 persen
- Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan: turun 0,55 persen
- Rekreasi, olahraga, dan budaya: turun 0,06 persen
Komoditas Penyumbang Inflasi
Beberapa komoditas yang memberi andil besar terhadap inflasi Agustus 2025 antara lain:
- Bawang merah
- Emas perhiasan
- Ikan kembung
- Minyak goreng
- Beras
- Ikan baung, tongkol, udang basah, mobil, hingga cumi-cumi
Sedangkan komoditas yang menekan inflasi alias memberi andil deflasi meliputi:
- Cabai rawit dan cabai merah
- Angkutan udara
- Ikan bawal
- Daging ayam ras
- Bawang putih
- Telepon seluler
- Sabun detergen bubuk
- Bensin
- Popok bayi sekali pakai
Deflasi Bulanan
Jika dilihat secara month to month (m-to-m), Kalbar justru mengalami deflasi 0,26 persen pada Agustus 2025. Penurunan harga terutama disumbang oleh daging ayam ras, tarif angkutan udara, cabai rawit, tomat, udang basah, serta buah-buahan seperti naga dan jeruk.
Meski demikian, ada juga komoditas yang masih mendorong inflasi bulanan, seperti bawang merah, beras, kacang panjang, dan ikan kembung.
Kesimpulan
Dengan capaian inflasi 2,13 persen y-on-y, Kalbar berada pada jalur yang relatif aman. Namun, fluktuasi harga pangan strategis seperti beras, bawang, dan cabai tetap perlu diwaspadai.
Ke depan, koordinasi antara pemerintah daerah, BPS, dan instansi terkait diharapkan dapat menjaga stabilitas harga agar inflasi tetap terkendali serta daya beli masyarakat tidak terganggu.
Cek juga artikel terbaru dari beritajalan.web.id
